Merancang Peperangan Elektronika


Informasi terbaru Merancang Peperangan Elektronika

All hands,
Peperangan elektronika merupakan salah satu senjata pembunuh non kinetik paling ampuh dalam peperangan Angkatan Laut masa kini dan ke depan. Sebelum sebuah rudal atau meriam atau torpedo meluncur dari tabungnya, sinyal-sinyal elektronika dari peralatan seperti ECM sudah memancar terlebih dahulu. Pancaran ECM itu bisa mematikan sistem elektronika lawan apabila tidak mempunyai sistem penangkal yang memadai, misalnya ECCM. Keberhasilan membuka sistem elektronika lawan sama artinya dengan membutakan mata lawan, sehingga tindakan berikutnya yaitu meluncurkan rudal atau memuntahkan peluru dari laras meriam akan lebih mudah dengan probabilitas keberhasilan yang tinggi.
Berbeda dengan peluncuran rudal atau penembakan meriam dan torpedo yang harus terlebih dahulu mendapatkan keputusan dari otoritas politik, misalnya berbentuk ROE, memancarkan gelombang elektronika tidak memerlukan izin tersebut. Makanya tidak heran saat lintas damai di perairan suatu negara, kapal perang asing seringkali “nakal” dengan menguji kemampuan peperangan elektronika negara yang dilintasi. Praktek demikian sudah lumrah di kalangan Angkatan Laut di dunia.
Peperangan elektronika merupakan satu di antara pekerjaan rumah bagi kekuatan laut Indonesia. Untuk bisa menuntaskan pekerjaan rumah itu, sebaiknya dibuat suatu peta jalan peperangan elektronika. Dengan adanya peta jalan itu, bisa didesain apa saja yang harus dibenahi dalam suatu periode, selanjutnya apa yang akan diperbaiki pada periode berikutnya dan seterusnya. Penyusunan peta jalan itu akan mempermudah untuk menyusun prioritas kerja.
Tinggalkan komentar anda tentang Merancang Peperangan Elektronika

Perdagangan Bebas Dan Keuntungan Dunia Maritim Indonesia


Informasi terbaru Perdagangan Bebas Dan Keuntungan Dunia Maritim Indonesia

All hands,
Indonesia kini telah memasuki era perdagangan bebas, di antaranya dengan Cina dalam bentuk CAFTA. Menurut data yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia, selama tiga bulan pertama dimulainya perdagangan bebas dengan Cina, Indonesia mengalami defisit US$ 1 milyar. Hal yang sering dilupakan oleh banyak pihak adalah kesadaran bahwa salah satu penyumbang defisit itu adalah bidang pelayaran Indonesia.
Dunia pelayaran Indonesia masih berkutat pada pelayaran di dalam negeri, hanya sebagian kecil yang merambah kawasan. Seandainya dunia pelayaran Indonesia lebih banyak merambah keluar, niscaya defisit dengan Cina dapat dikurangi, sebab barang-barang yang diimpor dari Negeri Tirai Bambu itu sebagian diangkut oleh kapal berbendera Merah Putih. Dengan diangkut dengan kapal yang terdaftar di Indonesia, berarti ada potensi devisa yang didapatkan oleh Indonesia.
Negeri ini memang sulit bersaing dengan Cina dalam bidang perdagangan, tetapi sesungguhnya mempunyai potensi untuk bersaing dalam bidang pelayaran. Dalam hal ini mengangkut barang-barang yang berlalu lalang antara Indonesia-Cina dan sebaliknya. Seandainya saja sepertiga dari barang-barang yang berlalu lalang antara kedua negeri diangkut oleh kapal niaga Indonesia, keuntungan yang didapat jelas tidak sedikit.
Dalam era perdagangan bebas, peran dunia pelayaran khususnya dan maritim umum sangat vital. Tinggal kembali kepada Indonesia, mau meraih keuntungan dari situ atau tidak. Untuk bisa meraih keuntungan dari situ, visi maritim sangat dibutuhkan.
Tinggalkan komentar anda tentang Perdagangan Bebas Dan Keuntungan Dunia Maritim Indonesia

Mematangkan Konsep Eskader


Informasi terbaru Mematangkan Konsep Eskader

All hands,
Konsep eskader yang menurut rencana akan diimplementasikan pada dekade mendatang sudah sepantasnya dipersiapkan dengan matang. Khususnya menyangkut sistem senjata, kesiapan logistik maupun sumber daya manusia. Sebab hanya dengan kesiapan itu maka tujuan dari pembentukan eskader akan tercapai.
Satu di antara isu krusial dalam mempersiapkan pembentukan eskader adalah kesiapan sistem senjata. Dengan tiga eskader nantinya, dibutuhkan jumlah kapal perang yang tidak sedikit untuk mengisi ketiganya. Terlebih lagi eskader adalah satuan operasional penuh dan tidak mengurusi masalah pembinaan unsur kapal perang. Eskader cuma menerima kapal perang yang siap digunakan untuk kepentingan operasi.
Terkait dengan kesiapan sistem senjata itu, titik kritisnya adalah pelaksanaan Renstra Angkatan Laut selama dekade mendatang yang terdiri dari dua renstra. Satu tahapan renstra kini telah dimasuki, yaitu Renstra 2010-2014. Keberhasilan merealisasikan pembangunan kekuatan tepat waktu sesuai renstra akan menentukan kekuatan yang nantinya akan mengisi eskader.
Saat menyentuh tentang pembangunan kekuatan Angkatan Laut, masalah krusialnya berdasarkan pengalaman selama ini terletak pada faktor politik yang berada pada domain pemerintah dan DPR. Apabila faktor politik masih menjadi penghambat pembangunan kekuatan Angkatan Laut, maka sangat mungkin wajah eskader yang diharapkan akan tidak sesuai dengan yang terwujud.
Tinggalkan komentar anda tentang Mematangkan Konsep Eskader

Desain Kapal Perang: Antara Perang Dan Konstabulari


Informasi terbaru Desain Kapal Perang: Antara Perang Dan Konstabulari

All hands,
Seperti telah ditulis sebelumnya, saat ini Angkatan Laut harus pandai-pandai menyeimbangkan antara tugas menjaga good order di laut dengan peran militer untuk siap berperang ketika dibutuhkan. Tugas-tugas yang terkait good order di laut kini lebih mendominasi banyak Angkatan Laut di dunia, namun peran militer untuk berperang tidak dapat dikesampingkan begitu saja, sebab konflik bersenjata dapat muncul kapan saja dan di mana saja. Antara tuntutan dua arus yang berbeda itu, mau tidak mau kapal perang Angkatan Laut harus fleksibel dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga tidak jarang kapal perang dengan sistem senjata yang modern dan canggih harus melaksanakan operasi-operasi yang terkait dengan ancaman asimetris, sehingga terkesan tidak berimbang antara sistem senjata yang disandang dengan operasi yang dilakukan.
Dinamika demikian justru ditangkap dengan jeli oleh galangan-galangan produsen kapal perang di negara-negara maju. Untuk menghemat biaya operasional apabila menggunakan kapal kombatan dengan sistem senjata yang modern dan canggih guna menghadapi ancaman asimetris, galangan kapal itu mengajukan konsep OPV dengan persenjataan yang terbatas namun tonasenya antara 1.700-3.500 ton. Kapal jenis ini mampu beroperasi di ZEE, akan tetapi persenjataannya cuma meriam kaliber 76 mm dan senapan mesin kaliber 12.7 mm serta radar pengamatan dan dilengkapi dengan hanggar helikopter. Misalnya OPV kelas Holland yang dibuat oleh galangan kapal produsen korvet kelas Sigma atau OPV kelas Otago keluaran BAe System Australia.
Terdapat kecenderungan bahwa beberapa Angkatan Laut di dunia mulai mengadopsi kapal OPV ini. Hal itu terjadi karena mereka berkepentingan mengamankan ZEE masing-masing dari ancaman asimetris. Kecenderungan demikian mengedepan di kawasan Amerika Latin dan sekitarnya, sementara di kawasan Asia Pasifik kurang begitu bergairah sejauh ini.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Memperhatikan kondisi kekuatan tempur Angkatan Laut saat ini, menurut hemat saya Indonesia belum butuh OPV yang demikian. Sebab kapal dengan tonase di atas 1.700 ton bagi Indonesia lebih patut dipersenjatai dengan rudal dan torpedo, selain meriam tentunya. Kebutuhan kapal kombatan Indonesia masih besar, terlebih ketika sebagian kapal kombatan sudah selayaknya dihapus dari susunan tempur.
Tinggalkan komentar anda tentang Desain Kapal Perang: Antara Perang Dan Konstabulari

Kultur Bisnis Senjata


Informasi terbaru Kultur Bisnis Senjata

All hands,
Masalah integrasi sistem senjata merupakan isu serius ketika berbisnis dengan Rusia maupun Cina. Yang dimaksud dengan integrasi sistem senjata di sini adalah integrasi antara rudal atau meriam dengan sistem sensor dan combat management system, khususnya pada kapal perang. Tentu dapat dipastikan bahwa produsen rudal atau meriam berbeda dengan pembuat sistem sensor maupun pabrikan combat management system. Ketiganya harus bertemu untuk mengintegrasikan protokol-protokol yang berbeda pada ketiga subsistem agar menjadi sistem senjata yang utuh.
Berdasarkan pengalaman soal integrasi senjata dengan produsen-produsen asal Barat, masalah integrasi tidak menjadi kendala berarti. Namun tidak demikian dengan Rusia dan Cina, hal itu bisa menjadi kendala berarti apabila konsumen tidak mengantisipasi sejak awal. Kondisi itu sangat mungkin dilatarbelakangi oleh kultur bisnis senjata mereka yang berbeda dengan negara-negara Barat. Pembuat senjata asal Barat kulturnya adalah memenuhi kepuasan konsumen sesuai dengan kontrak yang ada, sementara budaya bisnis senjata Rusia dan Cina nampaknya belum mengarah ke sana. Akibatnya banyak keluhan dari konsumen soal kultur tersebut, meskipun sebenarnya sistem senjata yang mereka dapatkan dari kedua negara tidak kalah canggih dan mematikan dibandingkan keluaran Barat.
Masalah kultur bisnis senjata Rusia dan Cina harus dipahami oleh Indonesia yang ke depan akan terus berinteraksi dengan mereka. Dengan memahami kultur itu, setidaknya bisa diminimalkan kemungkinan kerugian yang bisa timbul dalam kontrak jual beli sistem senjata.
Tinggalkan komentar anda tentang Kultur Bisnis Senjata

Musim Berburu Kapal Selam


Informasi terbaru Musim Berburu Kapal Selam

All hands,
Dewasa ini terdapat kecenderungan baru di kalangan Angkatan Laut negara-negara Asia Tenggara. Yakni adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan peperangan anti kapal selam mereka. Kecenderungan itu terjadi antara lain karena proliferasi kapal selam di kawasan ini yang lebih intensif dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.
Salah satu upaya peningkatan kemampuan peperangan anti kapal selam adalah pengadaan pesawat patroli maritim yang mampu melaksanakan jenis peperangan tersebut. Terdapat Angkatan Laut yang tengah mencari pesawat patroli maritim yang sesuai dengan kebutuhan mereka, ada pula kekuatan laut yang telah menandatangani kontrak pengadaan pesawat jenis itu. Situasi ini menggambarkan bahwa kekuatan laut di kawasan Asia Tenggara secara perlahan mulai melengkapi diri dengan berbagai jenis sistem senjata seiring dengan dinamika kawasan.
Kondisi ini mendeskripsikan pula kecenderungan pertarungan antar Angkatan Laut ke depan di kawasan Asia Tenggara. Yaitu pertarungan dalam peperangan anti kapal selam, sebab populasi kapal selam di wilayah ini akan terus bertambah. Sebagai sistem senjata dengan daya kejut dan daya pukul yang mematikan, memburu dan mendeteksi kapal selam negara-negara lain akan menjadi bisnis paling menantang bagi Angkatan Laut negara-negara di kawasan.
Tantangan bagi Indonesia adalah meningkatkan kemampuan peperangan anti kapal selamnya, terlebih lagi bila pesawat patroli maritim CN-235ASW telah bergabung dalam susunan tempur Angkatan Laut. Koordinasi dan kerjasama antara awak pesawat udara dan kapal permukaan dalam memburu dan mendeteksi kapal selam mutlak diperlukan. Untuk menciptakan hal tersebut, kemampuan mereka dalam melaksanakan perburuan kapal selam wajib ditingkatkan.
Tinggalkan komentar anda tentang Musim Berburu Kapal Selam

Transformasi Maritim


Informasi terbaru Transformasi Maritim

All hands,
Salah satu isu pokok yang digarisbawahi dalam Naval Operations Concept 2010 adalah hubungan antara kepentingan nasional dengan keamanan maritim. Bagi Amerika Serikat, kepentingan nasionalnya yang vital mempunyai keterikatan erat dan tak terpisahkan dengan lingkungan maritim yang aman. Untuk menjaga kepentingan nasional, maka disebarkanlah kekuatan Angkatan Laut Amerika Serikat ke seluruh dunia. Kekuatan Angkatan Laut Amerika Serikat senantiasa menjadi unsur pertama yang merespon terhadap krisis di seluruh dunia yang mempunyai keterkaitan dengan kepentingan nasionalnya.
Sadar bahwa kepentingan nasionalnya yang vital terkait dengan domain maritim, pemerintah, Kongres dan rakyat Amerika Serikat bersatu membangun kekuatan laut yang unggul dibandingkan kekuatan laut lainnya di dunia. Kesadaran maritim sudah mendarah daging di negeri itu pada semua kalangan. Mereka percaya dan yakin bahwa keunggulan di bidang Angkatan Laut merupakan salah satu kunci dalam persaingan dengan bangsa-bangsa lain, di mana dalam persaingan itu terkadang harus menggunakan instrumen kekerasan.
Dengan demikian, Angkatan Laut dapat hidup dan berkembang. Situasi demikian terbalik dengan kondisi di Indonesia. Negeri yang secara geografis kepulauan ini mengalami paceklik yang sangat parah terhadap kesadaran maritim dan paceklik itu melanda tiga unsur utama bangsa., Akibat paceklik itu pula, Angkatan Laut harus bersusah payah membangun dirinya sendiri tanpa perhatian yang memadai dari pihak-pihak lain yang sebenarnya lebih tinggi otoritasnya. Paradigma bangsa Indonesia masih belum ke domain maritim dan baru sebatas mampu membanggakan nenek moyangnya yang berprofesi sebagai pelaut.
Celakanya, kebanggaan terhadap nenek moyang itu terjadi ketika negara-negara lain di sekitar Negeri Nusantara tengah bertransformasi menuju negara maritim. Dengan kondisi seperti ini, sepertinya sulit untuk mengamankan kepentingan nasional Indonesia yang terkait dengan domain maritim.
Tinggalkan komentar anda tentang Transformasi Maritim

Angkatan Laut Dan Promosi Nilai-nilai Bangsa


Informasi terbaru Angkatan Laut Dan Promosi Nilai-nilai Bangsa

All hands,
Angkatan Laut sejak berabad silam telah menjadi salah satu instrumen untuk mempromosikan nilai-nilai suatu bangsa. Promosi itu bisa dalam bentuk kekerasan, bisa pula dalam bentuk yang lunak. Di era kekinian, penggunaan Angkatan Laut sebagai instrumen untuk mempromosikan nilai-nilai suatu bangsa terus berlangsung. Promosi itu berlangsung di masa damai dan seringkali luput dari perhatian publik.
Di Amerika Serikat, Angkatan Laut menjadi instrumen untuk promosi demokrasi dan HAM. Angkatan Laut juga merupakan instrumen untuk mempromosikan tatanan internasional yang diimpikan, diinginkan dan dirancang suatu negara. Angkatan Laut pula salah satu instrumen untuk mempromosikan simbol kemajuan ekonomi, pendidikan dan industri suatu bangsa, misalnya dengan memamerkan kapal perang buatan sendiri dalam penyebaran kekuatan ke luar negeri. Kemajuan ekonomi, pendidikan dan industri suatu bangsa landasannya adalah ketekunan dan kerja keras bangsa tersebut. Hal-hal seperti itulah yang dipromosikan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat ke seluruh dunia.
Indonesia mempunyai kepentingan nasional yang lebih bersifat regional, yaitu terletak di kawasan Asia Tenggara. Secara teoritis Angkatan Laut negeri ini bisa menjadi instrumen untuk mempromosikan nilai-nilai bangsa Indonesia ke kawasan Asia Tenggara. Alias mempromosikan soft power menggunakan aset hard power, bukan sebatas promosi soft power di ruang seminar hotel yang dingin dan lengkap dengan beragam hidangan makanan dan minuman yang mengundang selera. Cuma masalahnya, nilai-nilai apa yang hendak dipromosikan oleh Angkatan Laut? Pertanyaan itu yang harus menjawab adalah pemerintah. Pertanyaan pokoknya sebenarnya sederhana, yaitu masihkah bangsa Indonesia mempunyai nilai-nilai fundamental? Kalau sudah tidak ada, lantas apa yang hendak dipromosikan?
Tinggalkan komentar anda tentang Angkatan Laut Dan Promosi Nilai-nilai Bangsa

Soft Power Ala Angkatan Laut Amerika Serikat


Informasi terbaru Soft Power Ala Angkatan Laut Amerika Serikat

All hands,
Naval Operations Concept 2010 mengulas pula tentang penggunaan kekuatan Angkatan Laut untuk promosi soft power. Sebelum membahas lebih lanjut, perlu disamakan dulu persepsi tentang soft power yang dimaksud. Soft power adalah demonstrasi nilai-nilai suatu bangsa dengan menggunakan semua aset nasional yang tersedia, termasuk di dalamnya adalah kekuatan Angkatan Laut. Pemahaman ini berbeda dengan pemahaman di Indonesia yang salah kaprah di mana soft power seolah-olah adalah lawan dari hard power. Makanya di negeri ini pembangunan kekuatan militer tidak digenjot karena dinilai tidak terlalu penting, sebab berasumsi bahwa dengan soft power saja kepentingan nasional ---termasuk di dalamnya nilai-nilai alias values--- dapat diamankan.
Dalam Naval Operations Concept 2010, humanitarian assistance and disaster relief merupakan salah satu kemampuan inti U.S. Navy. HADR adalah instrumen untuk promosi soft power Broer Sam. Untuk melaksanakan HADR, dipergunakanlah aset Angkatan Laut berupa kapal perang dan pesawat udara. Aset Angkatan Laut adalah simbol dari hard power.
Dari praktek itu jelas bahwa pemahaman menyingkir hard power dalam kehidupan suatu bangsa dan bertumpu sepenuhnya pada soft power guna meraih prestise di dunia internasional adalah kesalahan besar. Soft power minus dukungan hard power hanya ada di alam mimpi, namun tak ada di alam nyata. Celakanya, sebagian elit bangsa Indonesia hidup di alam mimpi itu. Soft power tanpa hard power adalah bagaikan diplomat yang jago "membunuh" lawannya di meja diplomasi, tetapi di belakang sang diplomat tidak ada kekuatan atau instrumen lain yang bersifat memaksa dan menghukum andaikan lawannya gagal "dibunuh" di meja perundingan.
Tinggalkan komentar anda tentang Soft Power Ala Angkatan Laut Amerika Serikat

Indonesia Dalam Strategi Keamanan Nasional Amerika Serikat 2010


Informasi terbaru Indonesia Dalam Strategi Keamanan Nasional Amerika Serikat 2010

All hands,
Belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, Indonesia disebut dalam dokumen Strategi Keamanan Nasional Amerika Serikat. Kini dalam Strategi Keamanan Nasional Amerika Serikat 2010, Indonesia disebut satu kali dalam dokumen itu. Hanya segelintir negara di dunia yang disebut dalam strategi keamanan nasional tersebut dan Indonesia adalah satu di antaranya. Penyebutan Indonesia dalam dokumen yang diterbitkan oleh administrasi Obama tidak dalam konotasi negatif, sebaliknya berada dalam bingkai positif.
Kalimat lengkapnya di hal.3 adalah sebagai berikut “We are working to build deeper and more effective partnerships with other key centers of influenceâ€"includ­ing China, India, and Russia, as well as increasingly influential nations such as Brazil, South Africa, and Indonesiaâ€"so that we can cooperate on issues of bilateral and global concern, with the recognition that power, in an interconnected world, is no longer a zero sum game”. Selanjutnya soal emerging centers of influence dielaborasi di hal.44, yang mana Indonesia dianggap menjadi mitra yang semakin penting (bagi Amerika Serikat) dalam berbagai isu dunia, termasuk keamanan maritim di dalamnya
Mungkin sebagian pihak gembira di Indonesia dengan penyebutan itu, namun akan lebih bijaksana bila menyikapinya dengan introspeksi diri. Substansi dari introspeksi diri tersebut adalah Indonesia akan lebih diperhitungkan oleh Amerika Serikat dibandingkan saat ini apabila mempunyai kekuatan militer, khususnya Angkatan Laut, yang lebih kuat guna menjaga keamanan nasionalnya dan sekaligus mengamankan stabilitas keamanan kawasan. Indonesia bisa menjadi "mitra" Amerika Serikat di kawasan ini bila mempunyai Angkatan Laut yang kuat dengan sistem senjata yang lebih modern dan mampu interoperable dengan negara-negara lain.
Menjaga stabilitas keamanan kawasan sama artinya dengan “membantu” Amerika Serikat menjaga stabilitas. Dengan “membantu” Amerika Serikat, Uwak Sam tidak punya alasan untuk banyak “cawe-cawe” di Asia Tenggara. Indonesia harus memainkan peran itu, sebab dua pertiga kawasan Asia Tenggara adalah wilayah Indonesia, bukan wilayah Negeri Tukang Klaim ataupun wilayah negeri penampung koruptor asal Indonesia.
Penyebutan Indonesia dalam Strategi Keamanan Nasional Amerika Serikat hendaknya tidak diterjemahkan pula sebagai keberhasilan soft power. Penyebutan itu karena ada seorang berdarah Indonesia yang melakukan proses naturalisasi kewarganegaraan dan menjadi anggota tim penyusun dokumen tersebut. Kalau ada klaim bahwa penyebutan itu adalah keberhasilan soft power, nampaknya itu sebuah kesalahan besar.
Tinggalkan komentar anda tentang Indonesia Dalam Strategi Keamanan Nasional Amerika Serikat 2010

Strategi Keamanan Nasional Amerika Serikat 2010


Informasi terbaru Strategi Keamanan Nasional Amerika Serikat 2010

All hands,
Pemerintahan Barack Obama pada akhir Mei 2010 telah menerbitkan dokumen Strategi Keamanan Nasional Amerika Serikat 2010. Pertanyaannya, apakah ada perbedaan dengan strategi serupa yang dianut oleh administrasi Presiden Bush? Secara substansial tidak ada, karena baik Obama, Bush atau siapapun yang menduduki Gedung Putih akan senantiasa mengacu pada kepentingan nasional Amerika Serikat. Kalaupun ada perbedaan antara Obama dengan Bush, hal itu hanya terletak pada cara alias ways, sementara means dan ends-nya tetap sama.
Ada banyak hal yang bisa diulas mengenai Strategi Keamanan Nasional Amerika Serikat 2010. Satu di antaranya tentang kepentingan nasional Amerika Serikat. Menurut dokumen kebijakan tersebut, terdapat empat kepentingan nasional Amerika Serikat yang abadi. Yaitu keamanan, kesejahteraan, nilai-nilai dan tatanan internasional.
Kepentingan keamanan menyangkut the security of the United States, its citizens, and U.S allies and partners. Prosperity, yaitu tentang a strong, innovative, and growing U.S. economy in an open international economic system that promotes opportunity and prosperity. Untuk nilai-nilai yakni respect for universal values at home and around the world. Sedangkan soal tatanan internasional adalah an international order advanced by U.S. leadership that promotes peace, security, and opportunity through stronger cooperation to meet global challenges.
Dari empat kepentingan nasional Broer Sam yang abadi itu, nampak jelas bahwa Amerika Serikat akan terus bertindak sebagai sheriff dunia. Masalahnya adalah apakah Broer Sam berhasil sebagai sheriff dunia? Untuk mencari jawabannya tidak sulit, lihat saja kasus di Somalia, Afghanistan, Irak dan berbagai belahan dunia lainnya di mana ada jejak Broer Sam. Apakah Broer Sam berhasil menangani masalah di negeri-negeri itu?
Terkait dengan Indonesia, mesti diidentifikasi dengan cermat celah mana yang bisa dimasuki oleh Amerika Serikat atas nama mengamankan kepentingan nasionalnya. Bila tidak dapat mengidentifikasi dengan jelas, yang akan timbul adalah kerugian terhadap kepentingan nasional Indonesia.
Tinggalkan komentar anda tentang Strategi Keamanan Nasional Amerika Serikat 2010

Bekerja Dalam Ruang Yang Tidak Lengkap


Informasi terbaru Bekerja Dalam Ruang Yang Tidak Lengkap

All hands,
Kasus sengketa wilayah maritim di Laut Sulawesi dapat dijadikan contoh soal hubungan antara kebijakan, strategi dan operasi. Kebijakan pemerintah Indonesia dalam menghadapi klaim Negeri Tukang Klaim adalah mempertahankan wilayah kedaulatan Indonesia, termasuk di perairan Laut Sulawesi. Kebijakan itu kemudian diterjemahkan oleh militer Indonesia dengan menyebarkan kekuatan lautnya ke wilayah perairan sengketa. Penyebaran kekuatan Angkatan Laut bukan suatu hal yang salah, tetapi masalahnya terjadi suatu ruang kosong yang menghubungkan antara kebijakan dan operasi.
Ruang kosong itu bernama strategi. Kebijakan pemerintah Indonesia soal klaim di Laut Sulawesi semestinya diturunkan terlebih dahulu dalam bentuk strategi. Katakanlah namanya Strategi Nasional Menghadapi Sengketa Perbatasan Maritim Di Laut Sulawesi. Dari strategi itu baru kemudian dijabarkan dalam lingkup operasi, di antaranya penyebaran kekuatan Angkatan Laut. Masalahnya, strategi itu tidak ada hingga detik ini.
Sebagai perbandingan, pelajari kebijakan Amerika Serikat dalam perang terhadap teror. Kebijakan pemerintahan di Gedung Putih untuk menumpas habis terorisme dijabarkan dalam National Military Strategic Plan for the War on Terrorism. Selanjutnya strategi itu diturunkan dalam bentuk operasional, di antaranya mengirimkan kekuatan militer Amerika Serikat ke Afghanistan dan Filipina.
Singkat kata, ada yang keliru dalam benang merah antara kebijakan, strategi dan operasi di Indonesia. Sebenarnya masalah di Laut Sulawesi hanya satu contoh kasus saja. Kasus serupa juga pernah terjadi di Aceh dan masih terjadi di Irian Jaya alias Papua. Pernah pula berlangsung di Timor Timur.
Pertanyaannya, mengapa penyakit itu terus berlangsung dan diwariskan secara genetik? Jawabannya singkat, banyak pihak terkait di negeri ini yang tidak paham soal policy and strategy.
Tinggalkan komentar anda tentang Bekerja Dalam Ruang Yang Tidak Lengkap

Diplomasi Publik Angkatan Laut


Informasi terbaru Diplomasi Publik Angkatan Laut

All hands,
Terkait dengan peran diplomasi Angkatan Laut, salah satu bentuk diplomasi yang kini banyak dilaksanakan oleh Angkatan Laut negara-negara maju adalah diplomasi publik. Dalam diplomasi publik, yang dikedepankan adalah unsur-unsur soft meskipun kapal perang tetap saja ditampilkan. Misalnya lewat kegiatan kemanusiaan alias bakti sosial dan pertunjukan musik. Perhatikan kegiatan diplomasi publik yang rutin dilaksanakan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat di Indonesia, misalnya lewat kegiatan Armada Ketujuh.
Diplomasi publik merupakan hal yang dianggap “ringan”, namun sesungguhnya dampak yang ditimbulkannya cukup “dahsyat”. Dampaknya adalah persepsi publik yang menjadi sasaran diplomasi terhadap Angkatan Laut yang melakukan diplomasi. Lihatlah bagaimana cara Armada Ketujuh Amerika Serikat untuk membangun persepsi publik negara-negara lain terhadapnya dengan melakukan pertunjukan musik yang dilaksanakan oleh Band Armada Ketujuh.
Band tersebut tampil sebagai band profesional dan bukan sekedar personel berseragam Angkatan Laut yang diperintahkan bermain band. Pertunjukkan mereka mau memukau para penonton, termasuk pula kalangan yang paham dengan musik. Meskipun mereka band militer, akan tetapi penampilan mereka bisa disandingkan dengan band-band profesional lainnya.
Musik adalah “bahasa” universal yang bisa dipahami oleh siapa saja, mampu menyeberangi perbedaan bahasa dan dapat menembus ketidaksamaan persepsi. Itulah alasan mengapa Angkatan Laut Amerika Serikat senantiasa memelihara dan memberdayakan satuan musik-satuan musik mereka, sebab satuan musik adalah salah satu sarana diplomasi publik. Lewat musik, mereka ingin menampilkan sisi lain dari kekuatan laut Amerika Serikat, bahwa Angkatan Laut Broer Sam bukan sekedar citra sebagai mesin pembunuh paling efektif di dunia.
Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Tinggalkan komentar anda tentang Diplomasi Publik Angkatan Laut

Angkatan Laut Dan Cetak Biru Kekuatan Udara Nasional


Informasi terbaru Angkatan Laut Dan Cetak Biru Kekuatan Udara Nasional

All hands,
Angkatan Laut negeri ini adalah unsur dari kekuatan udara nasional, sebab Angkatan Laut mempunyai pula kekuatan udara. Kekuatan udara nasional bukan saja terdiri dari pesawat udara milik ketiga matra militer negeri ini, tetapi mencakup pula pesawat-pesawat milik sipil yang terdaftar di Indonesia. Khusus untuk kekuatan udara ketiga matra militer Indonesia, dibutuhkan suatu cetak biru yang memadukan kemampuan ketiga unsur.
Mengapa dibutuhkan cetak biru? Sebab operasi militer saat ini kecenderungannya adalah operasi gabungan, bukan lagi operasi matra tunggal. Oleh karena itu, interoperability kekuatan udara ketiga matra seharusnya tercipta. Untuk menuju hal tersebut, diperlukan cetak biru kekuatan udara nasional tersebut.
Boleh saja pesawat udara yang memperkuat kekuatan udara Angkatan Laut berbeda spesifikasi dan kemampuannya dengan yang memperkuat kekuatan udara Angkatan Darat dan Angkatan Udara. Namun ketiganya harus bisa interoperable ketika dibutuhkan. Misalnya, pesawat tempur Angkatan Udara harus dapat berkomunikasi dengan pesawat patroli maritim Angkatan Laut melalui frekuensi khusus sehingga dapat saling mendukung dalam suatu operasi gabungan.
Di negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Inggris dan lain sebagainya, interoperability antar kekuatan udara tiap matra sudah disusun dengan matang. Sehingga setiap jenis pesawat yang berbeda dapat beroperasi bersama dalam suatu operasi gabungan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Negara-negara itu mempunyai cetak biru kekuatan udara nasionalnya, khususnya kekuatan udara militer.
Indonesia sudah seharusnya menempuh kebijakan serupa pula. Agar tidak terjadi persaingan tidak sehat, Departemen Pertahanan hendaknya menjadi ujung tombak dari penyusunan cetak biru tersebut.
Tinggalkan komentar anda tentang Angkatan Laut Dan Cetak Biru Kekuatan Udara Nasional

Sejarah Angkatan Laut


Informasi terbaru Sejarah Angkatan Laut

All hands,
Di negara-negara maju, sejarah Angkatan Laut tidak dipandang sebelah mata. Sejarah Angkatan Laut bukan semata soal catatan-catatan penting kejadian dalam suatu Angkatan Laut. Sejarah Angkatan Laut bukan pula sekedar kumpulan arsip tua yang diawet, tidak juga hanya sebuah catatan soal peristiwa-peristiwa membanggakan atau aksi kepahlawan. Sejarah Angkatan Laut adalah sumber inspirasi dan pelajaran dalam pengembangan Angkatan Laut ke depan, apapun yang terjadi pada organisasi Angkatan Laut di masa lalu.
Pengembangan doktrin Angkatan Laut senantiasa berakar pada sejarah. Bukan berarti doktrin Angkatan Laut bersifat kaku, tetapi lebih menekankan pada pelajaran yang bisa diambil dari sejarah Angkatan Laut di masa lalu. Misalnya pengalaman operasi. Doktrin Angkatan Laut yang senantiasa diperbarui seringkali mengambil pelajaran dari operasi yang “baru” berlangsung 10-15 tahun silam, bukan operasi 50 tahun silam apalagi seabad lalu.
Para ahli sejarah Angkatan Laut biasanya juga ahli strategi maritim. Sebagai contoh klasik lihat saja Julian Corbett yang keahlian dasarnya adalah sejarah maritim. Corbett tidak pernah menjadi komandan kapal perang, berbeda dengan Mahan yang berlatar belakang perwira Angkatan Laut. Ahli sejarah Angkatan Laut di negara-negara maju sangat dihargai, bahkan mereka adalah salah satu tulang punggung dalam lembaga pendidikan Angkatan Laut, khususnya lembaga pendidikan setingkat Sesko Angkatan Laut.
Kepakaran mereka dalam menguasai sejarah Angkatan Laut tidak diragukan lagi, bahkan melebihi para perwira Angkatan Laut sendiri. Merekalah yang mengajar para perwira Angkatan Laut soal sejarah Angkatan Laut dan juga strategi maritim. Keahlian mereka tidak lepas pula dari kontribusi Angkatan Laut di mana mereka mengabdi, misalnya dalam menyediakan data yang detail mengenai segala hal yang terkait Angkatan Laut. Entah itu operasi, perubahan organisasi, pembangunan kekuatan (di masa lalu) dan lain sebagainya.
Alangkah baiknya bila kekuatan laut Indonesia mengadopsi pendekatan yang dianut oleh Angkatan Laut negara-negara maju yang terkait dengan sejarah. Dengan demikian, selain semua peristiwa penting tercatat dan arsipnya lengkap, juga dapat menjadi landasan bagi pengembangan Angkatan Laut ke depan. Belajar soal sejarah bukan semata mempelajari peristiwa yang telah lewat, tetapi juga mempersiapkan masa depan Angkatan Laut. Bukankah ada pepatah yang berbunyi history repeats itself?
Tinggalkan komentar anda tentang Sejarah Angkatan Laut

Kemajuan Ekonomi Dan Pembangunan Angkatan Laut


Informasi terbaru Kemajuan Ekonomi Dan Pembangunan Angkatan Laut

All hands,
Mengacu pada sejarah berbagai Angkatan Laut di dunia, pembangunan kekuatan Angkatan Laut dipastikan akan selalu melalui dua fase. Fase pertama adalah fase pertumbuhan, yaitu terhitung sejak Angkatan Laut dibentuk. Ketika berada pada tahap ini, biasanya tanggungjawab utama Angkatan Laut adalah mempertahankan wilayah dan kedaulatan negara yang bersangkutan menghadapi ancaman nyata saat itu. Sebagian besar Angkatan Laut di dunia melalui fase ini ---termasuk Angkatan Laut Indonesia---, kecuali beberapa Angkatan Laut yang lahir dalam kondisi abnormal, misalnya Angkatan Laut Negeri Tukang Klaim.
Fase kedua adalah fase pendewasaan. Pada tahap ini, Angkatan Laut sudah hidup dalam ruang yang lebih baik, dalam arti negara pemilik Angkatan Laut itu telah menyelesaikan fase perjuangan kemerdekaan atau sejenisnya, sehingga langkah selanjutnya adalah pembangunan di segala bidang. Salah satu pembangunan yang dipacu oleh setiap negara adalah di bidang ekonomi, sebab bidang ini berkaitan langsung dengan kesejahteraan rakyat. Berbicara tentang ekonomi, interdependensi ekonomi dengan negara-negara lain menjadi suatu hal yang tidak terhindarkan.
Terkait dengan fase ini, banyak Angkatan Laut di dunia mengalami pembangunan kekuatan yang signifikan. Banyak negara di dunia merancang Angkatan Lautnya untuk mampu beroperasi jauh dari negara induknya untuk mengamankan kepentingan nasionalnya, termasuk yang terkait dengan bidang ekonomi. Dengan kata lain, Angkatan Laut didesain untuk mampu beroperasi jarak jauh alias blue water navy.
Pertanyaannya, kapan Indonesia akan merancang kekuatan lautnya memasuki tahap pendewasaan? Apakah menunggu embargo minyak dari Timur Tengah yang dilakukan oleh negara-negara lain? Atau setidaknya menunggu arus pasokan minyak dari Asia Barat terancam?
Tinggalkan komentar anda tentang Kemajuan Ekonomi Dan Pembangunan Angkatan Laut

Syarat Lain Operasi Angkatan Laut Jarak Jauh


Informasi terbaru Syarat Lain Operasi Angkatan Laut Jarak Jauh

All hands,
Operasi Angkatan Laut jarak jauh yang digolongkan sebagai proyeksi kekuatan mempunyai beberapa persyaratan. Masalah dukungan logistik adalah salah satu persyaratan yang mengemuka dan sering dibahas, sebab tanpa dukungan logistik yang memadai maka operasi yang digelar akan gagal mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Di samping dukungan logistik, persyaratan lainnya yang wajib untuk diperhatikan adalah kemampuan peperangan anti kapal selam.
Dalam melaksanakan operasi Angkatan Laut jarak jauh, ancaman kapal selam merupakan ancaman yang paling tinggi derajatnya dibandingkan ancaman kapal permukaan maupun pesawat udara. Dua ancaman terakhir bisa dideteksi dari jarak puluhan atau ratusan mil laut dari kapal ---tergantung sistem sensor yang diadopsi---, sedangkan ancaman kapal selam bahkan pada jarak hanya di bawah 10 mil laut pun belum tentu mampu dideteksi. Itulah alasan mengapa ancaman kapal selam menempati derajat tertinggi dalam pelaksanaan operasi Angkatan Laut jarak jauh.
Di kawasan Asia Pasifik, Angkatan Laut yang sudah mampu beroperasi jarak jauh adalah Australia, Jepang, Korea Selatan dan Cina. Di kawasan Samudera India satu-satunya Angkatan Laut yang mampu menggelar operasi itu adalah kekuatan laut India. Pertanyaannya, seberapa tinggi kemampuan mereka dalam hal peperangan anti kapal selam? Untuk menjawab pertanyaan itu, ada beberapa parameter yang bisa digunakan. Di antaranya adalah perimbangan aset untuk peperangan permukaan dan peperangan kapal selam.
Apabila dinilai secara garis besar, kemampuan Angkatan Laut Korea Selatan, Cina dan India dalam soal peperangan anti kapal selam masih rendah. Artinya kemampuan mereka melaksanakan proyeksi kekuatan belum ditunjang dengan kemampuan peperangan anti kapal selam yang mumpuni. Adapun Angkatan Laut Australia dan Jepang memiiki kemampuan yang lebih baik? Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Tinggalkan komentar anda tentang Syarat Lain Operasi Angkatan Laut Jarak Jauh

Angkatan Laut Yang Dewasa


Informasi terbaru Angkatan Laut Yang Dewasa

All hands,
Para ahli strategi maritim sepakat bahwa untuk mengukur kedewasaan suatu Angkatan Laut, bisa dilihat dari postur Angkatan Laut itu. Apakah postur yang dibangun oleh pemerintah didesain hanya untuk pertahanan pantai dan tugas-tugas Angkatan Laut yang bersifat internal ataukah dirancang untuk memenuhi tugas-tugas internasional dalam bingkai kepentingan nasional negara itu? Dengan kata lain, kekuatan laut yang mampu melaksanakan proyeksi kekuatan dan dikategorikan sebagai blue water navy dikategorikan sudah dewasa, sementara Angkatan Laut yang “masih sibuk dengan urusan di dalam negeri” dikelompokkan belum dewasa.
Untuk menjadi Angkatan Laut blue water navy, lebih menekankan pada kemampuan proyeksi kekuatan. Sebaliknya tidak memfokuskan pada apakah mempunyai berapa banyak kapal induk. Tolak ukur blue water navy tidak mutlak kapal induk, tetapi kapal-kapal kombatan yang didukung oleh kapal bantu seperti BCM. Sepanjang kapal-kapal perang itu mampu diproyeksikan jauh keluar wilayah negaranya, Angkatan Lautnya dapat dikelompokkan sebagai blue water navy.
Kecenderungan terkini memperlihatkan bahwa rata-rata Angkatan Laut yang dikategorikan sebagai blue water navy sebagian besar menekankan pada kemampuan kapal kombatan seperti kapal perusak dan fregat. Lihat saja Jepang dan Korea Selatan, kekuatan blue water navy-nya bertumpu pada eksistensi kapal perusak. Begitu juga Angkatan Laut negara-negara Eropa, kecuali Inggris, Prancis dan Rusia, negara Eropa lainnya yang dikategorikan blue water navy tidak mengoperasikan kapal induk dalam armadanya.
Kalau Indonesia mau berpikir strategis, menciptakan Angkatan Laut yang berkategori blue water navy bukan hal yang mustahil dalam 25 tahun ke depan. Korea Selatan saja yang dulu Angkatan Lautnya “tidak ada apa-apanya” kini tengah beranjak memantapkan diri menjadi blue water navy. Artinya, mencapai blue water navy sebenarnya bukan hal yang mustahil. Kuncinya adalah pada kemauan politik pemerintah.
Tinggalkan komentar anda tentang Angkatan Laut Yang Dewasa

Jangan Lupakan Bapak Angkatan Laut Modern


Informasi terbaru Jangan Lupakan Bapak Angkatan Laut Modern

All hands,
Angkatan Laut Amerika Serikat selama ini banyak dijadikan acuan dalam pembangunan kekuatan laut negara-negara lain di dunia. Kondisi itu karena kekuatan laut Broer Sam adalah yang paling modern dan maju, baik dari segi sistem senjata maupun pembinaan personel. Namun demikian, masih ada negara-negara yang masih berkiblat ke Royal Navy daripada ke U.S. Navy, sebab Royal Navy dianggap sebagai Bapak Angkatan Laut modern.
Merupakan hal yang lumrah bila Royal Navy dinobatkan sebagai Bapak Angkatan Laut modern, sebab tradisi, taktik, strategi dan teknologi Angkatan Laut banyak yang lahir karena dipelopori oleh Inggris. Harap diingat pula bahwa kekuatan laut Inggris pernah “menguasai” lautan dunia dari abad ke-17 hingga awal abad ke-20. Sementara U.S. Navy baru akan seabad “menguasai” laut dunia.
Kekuatan laut Indonesia apabila ditilik dari sejarah perjalanannya mempunyai tiga kiblat. Kiblat pertama adalah Angkatan Laut Belanda, sehingga banyak istilah di kekuatan laut Indonesia yang berbau Belanda. Bahkan ada generasi perwira profesional Angkatan Laut yang hasil didikan KIM.
Karena ada konflik politik antar negara, kiblat Angkatan Laut Indonesia pun berpaling ke Uni Soviet untuk beberapa saat. Meskipun tidak banyak, beberapa istilah Rusia masih digunakan di Angkatan Laut, khususnya pada kapal selam. Terdapat pula puluhan atau mungkin lebih dari seratus perwira lulusan lembaga pendidikan militer Uni Soviet.
Selanjutnya kiblat Angkatan Laut Indonesia beralih ke Amerika Serikat yang berlaku hingga saat ini. Taktik-taktis operasi laut yang dianut sekarang adalah hasil adopsi dari Amerika Serikat. Walaupun demikian, jumlah perwira Angkatan Laut didikan Om Sam tidak banyak.
Sebaliknya, terkesan hubungan Indonesia dengan Inggris dalam hal kerjasama Angkatan Laut kurang erat. Bisa jadi karena Indonesia bukan negara anggota Persemakmuran. Akan tetapi, lebih baik bila Angkatan Laut Indonesia lebih banyak berguru kepada Royal Navy. Mengapa demikian?
Royal Navy merupakan kekuatan laut global dengan kemampuan proyeksi kekuatan yang terbatas. Jumlah kapal perangnya bahkan lebih sedikit daripada kekuatan laut Indonesia, namun dari segi kualitas tidak perlu dipertanyakan. Justru dengan kuantitas kapal perang yang terbatas, mereka mampu proyeksi kekuatan ke seluruh dunia. Hal-hal seperti ini perlu dipelajari oleh Indonesia, sehingga kekuatan laut Indonesia suatu saat nanti setidaknya mampu menyebarkan kekuatan minimal di kawasan Asia Tenggara.
Tinggalkan komentar anda tentang Jangan Lupakan Bapak Angkatan Laut Modern

Kapal Selam Masih Merupakan Ancaman Utama


Informasi terbaru Kapal Selam Masih Merupakan Ancaman Utama

All hands,
Melihat bentuk kerusakan pada bagian buritan ROKS Cheonan (PC-722), dapat dipastikan penyebabnya karena terkena torpedo. Torpedo yang mengenai kapal korvet Angkatan Laut Korea Selatan itu dipastikan meledak di bawah lunas kapal dan gelembung yang diciptakan dari ledakan itulah yang merusak struktur kapal pada bagian buritan. Itu adalah ciri torpedo masa kini yang tidak memerlukan impak pada sasaran dan ciri itu juga dimiliki oleh torpedo SUT yang digunakan oleh kapal selam kekuatan laut Indonesia.
Kalau kapal kelas Pohang itu terkena ranjau, kerusakan akan terjadi di sekitar antara haluan dan anjungan serta dipastikan ada lubang yang tercipta. Kerusakan di bagian itu tidak lepas dari sifat ranjau yang biasanya berada di dasar laut atau setidaknya mengapung. Aktifnya ranjau karena dirancang oleh sifat magnetik dari kapal perang yang melintas di atasnya. Lubang yang tercipta karena ranjau tidak akan membuat kapal perang tenggelam seketika, sebab dalam banyak kasus kapal yang terkena ranjau masih dapat mengapung.
Kasus ROKS Cheonan memperkuat tesis bahwa kemampuan peperangan anti kapal selam masih belum bagus. Terdapat ketidakseimbangan antara kemampuan peperangan kapal selam dengan peperangan anti kapal selam. Memang peperangan anti kapal selam bukan bisnis yang mudah, tetapi hal itu tidak berarti hal yang mustahil.
Tenggelamnya ROKS Cheonan dapat diduga karena para krunya tidak menyadari kehadiran kapal selam Korea Utara di sekitar mereka. Sebab kapal buatan 1989 ini dilengkapi dengan torpedo anti kapal selam, sehingga dapat dipastikan ROKS Cheonan (PC-722) mempunyai sonar.
Bagi Indonesia, kasus ini hendaknya memperkuat keyakinan dan kesadaran bahwa kapal selam masih menjadi senjata pamungkas Angkatan Laut di dunia. Yang paling utama harus yakin dan sadar adalah para pengambil keputusan politik soal pengadaan kapal selam baru, baik pemerintah maupun DPR. Ini tantangan utamanya, karena proses politik di negeri ini seringkali “di luar akal sehat”.
Tinggalkan komentar anda tentang Kapal Selam Masih Merupakan Ancaman Utama

Membumikan Strategi


Informasi terbaru Membumikan Strategi

All hands,
Banyak pihak di Indonesia yang tidak paham dengan strategi. Tidak sedikit strategi dicampur adukkannya dengan taktis. Strategi (dan taktik) lahir dari dunia militer, sebab memang awalnya istilah ini hanya eksklusif militer. Namun kemudian kedua istilah diadopsi oleh kehidupan sipil, walaupun secara pribadi saya sampai kini belum paham apa definisi strategi dalam kehidupan sipil.
Dapat dipastikan definisinya berbeda dengan definisi yang berlaku di dunia militer, termasuk di Angkatan Laut. Ada hal penting menyangkut strategi di lingkungan Angkatan Laut negeri ini yang hendaknya dicermati. Pemahaman terhadap strategi harus diakui masih dangkal, sebab ilmu itu baru diberikan ketika perwira menjalani pendidikan di Sesko matra laut. Saat menjalani pendidikan di Akademi matra laut, ilmu tentang strategi belum diberikan.
Sebagai perbandingan, di Angkatan Laut lain di dunia ilmu tentang strategi sudah diberikan ketika masih di Akademi Angkatan Laut. Selanjutnya ilmu itu terus diberikan dalam berbagai pendidikan penjenjangan di Angkatan Laut. Sehingga ketika para perwira menempuh pendidikan tingkat sesko, pemahaman mereka tentang strategi sudah matang. Mereka bisa dengan panjang lebar menguraikan pemikiran strategi ala Clausewitz, Sun Tzu, Jomini, Napoleon, Corbett, Reader, Liddle Hart, Rommel dan lain sebagainya.
Kondisi demikian belum dijumpai di Indonesia. Ilmu strategi yang diberikan di sesko matra menurut banyak pihak masih dangkal dan belum matang. Situasi itu antara lain tercipta karena padatnya mata ajaran di lembaga pendidikan itu, selain juga belum adanya bekal ilmu itu ketika mereka masih berstatus kadet di akademi matra.
Membumikan penguasaan ilmu tentang strategi merupakan pekerjaan rumah bagi kekuatan laut Indonesia. Perlu dipikirkan kembali bagaimana caranya agar ilmu itu mampu melekat dan dipahami secara menyeluruh oleh para perwira, karena mereka-lah yang akan menyusun perencanaan militer nantinya.
Tinggalkan komentar anda tentang Membumikan Strategi

Pengaruh Jepang Dalam Pertahanan Maritim Indonesia


Informasi terbaru Pengaruh Jepang Dalam Pertahanan Maritim Indonesia

All hands,
Tanpa disadari ---apalagi diketahui--- oleh banyak pihak, konsep pertahanan maritim di Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh Jepang. Bagi kalangan yang tidak paham, tentu berpikir bagaimana mungkin Jepang yang tidak memberikan bantuan militer kepada Indonesia mampu mempengaruhi strategi pertahanan maritim Indonesia. Pengaruh Jepang yang dimaksud adalah pelajaran sejarah yang diberikan oleh Negeri Matahari Terbit itu ketika menyerbu Hindia Belanda pada 1942 melalui pola kampanye yang dikenal sebagai Gurita atau Octopus.
Konsep pertahanan maritim Indonesia yang dianut oleh Angkatan Laut menjadikan kampanye itu sebagai salah satu pertimbangan penting. Maka bukan suatu hal yang aneh bila selanjutnya lahir konsep pertahanan di tiga corong, yaitu barat, tengah dan timur. Isu corong tersebut berangkat dari preseden sejarah, yang mana Jepang menyerbu Hindia Belanda melalui corong tengah yaitu Laut Sulawesi-Selat Makassar, sebelumnya akhirnya sampai di Laut Jawa.
Dalam era kekinian, patut dipertimbangkan kembali apakah pemahaman terhadap corong itu masih relevan atau tidak? Eksistensi corong itu tetap bernilai strategi bagi Indonesia, namun masalahnya adalah apakah di corong-corong itu akan lewat konvoi Angkatan Laut asing yang menyerbu Indonesia dengan formasi klasik yaitu ada badan utama, ada gugus aju, ada tabir dan lain sebagainya. Nampaknya sulit membayangkan pihak Angkatan Laut lain akan menginvasi negeri ini lewat tiga corong itu dengan menggunakan formasi klasik yang dahulu dipraktekkan oleh Imperial Japanese Navy.
Yang perlu untuk dipertimbangkan saat ini adalah kemungkinan surgical strike oleh satu atau lebih kapal Angkatan Laut asing terhadap sasaran di Indonesia. Serangan itu bisa saja lewat di corong-corong itu, akan tetapi lebih besar kemungkinannya tidak melalui corong-corong tersebut.
Dengan kata lain, eksistensi corong barat-tengah-timur harus tetapi dipandang strategis, namun paradigma dalam memandang serangan yang akan lewat corong itu sebaiknya disesuaikan dengan kondisi kekinian. Terlebih lagi dengan kemajuan teknologi Angkatan Laut saat ini, serangan semacam surgical strike terhadap Indonesia bisa datang dari arah mana saja alias 360 derajat. Bukankah negeri ini terbuka 360 derajat dari arah lautan?
Tinggalkan komentar anda tentang Pengaruh Jepang Dalam Pertahanan Maritim Indonesia

Pengembangan Bersama Kapal Perang


Informasi terbaru Pengembangan Bersama Kapal Perang

All hands,
Ambisi industri perkapalan Indonesia untuk memproduksi kapal perang buatan sendiri patut untuk dihargai. Akan tetapi hendaknya ambisi itu dikombinasikan dengan pertimbangan ekonomis dan teknologi, agar harga jualnya tidak lebih mahal dari kapal jenis serupa buatan luar negeri. Salah satu caranya adalah dengan melaksanakan pengembangan bersama kapal perang dengan galangan perkapalan asing.
Dengan kerjasama pengembangan ini, secara teoritis biaya pengembangan ditanggung berdua, sehingga lebih murah bila pengembangannya dimonopoli sendiri. Berikutnya, ada ilmu tentang pembangunan kapal perang yang bisa didapatkan dari mitra kerjasama pengembangan. Keuntungan selanjutnya adalah adanya kepastian pasar kapal perang yang dikembangkan. Selanjutnya adalah lebih cepat mencapai titik impas dengan pasar yang lebih besar daripada dikembangkan sendirian.
Untuk mencari mitra pengembangan tentunya harus mempertimbangkan beberapa faktor. Misalnya kualitas hubungan diplomatik antara Indonesia dengan negara calon mitra, kebijakan kerjasama teknologi yang dianut oleh negara kandidat kerjasama, tingkat penguasaan teknologi galangan kapal yang akan diajak bekerjasama dan lain sebagainya.
Ketiga hal yang telah disebutkan penting untuk dipertimbangkan secara mendalam, sebab akan menentukan bentuk dan keluaran kerjasama pengembangan nantinya. Jangan sampai negara yang diajak kerjasama justru pelit untuk berbagai teknologi dengan Indonesia atau tingkat penguasaan teknologi calon mitra justru lebih rendah daripada galangan perkapalan Indonesia.
Dewasa ini, dengan makin mahalnya biaya pengembangan kapal perang baru, tidak sedikit negara yang melirik pola kerjasama pengembangan. Sebagai contoh adalah kapal fregat FREEM hasil kolaborasi galangan Prancis dan Italia. Langkah demikian patut pula ditiru oleh galangan Indonesia. sebab mempunyai keuntungan ekonomis dan teknologi yang lebih baik daripada mengembangkan sendiri kapal perang yang diinginkan.
Tinggalkan komentar anda tentang Pengembangan Bersama Kapal Perang

Cetak Biru Teknologi Angkatan Laut


Informasi terbaru Cetak Biru Teknologi Angkatan Laut

All hands,
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Angkatan Laut merupakan suatu matra militer yang padat teknologi. Teknologi Angkatan Laut selalu berkembang setiap dekade, artinya pada setiap 10 tahun dipastikan muncul teknologi baru yang lebih canggih dari teknologi sebelumnya yang telah diadopsi. Bukan hal yang aneh bila kemudian ada sistem senjata dengan merek yang sama, namun berbeda blok.
Kemampuan Angkatan Laut berkisar pada peperangan permukaan, peperangan bawah air, peperangan udara dan peperangan elektronika. Setiap Angkatan Laut di dunia akan selalu berupaya memodernisasi kemampuannya pada keempat kemampuan peperangan itu, baru melalui pengadaan sistem senjata baru ataupun lewat program midlife modernization. Contohnya adalah modernisasi fregat kelas Adelaide alias kelas Oliver Hazard Perry milik Angkatan Laut Australia yang mengadopsi teknologi Aegis sehingga kini mampu melaksanakan peperangan udara jauh lebih baik daripada sebelumnya.
Sebagian Angkatan Laut di permukaan bumi telah mampu mengindentifikasi kebutuhan teknologi apa saja yang harus mereka penuhi dalam suatu kurun waktu. Identifikasi itu didasarkan pada kebutuhan operasional mereka dalam jangka waktu tersebut. Sehingga adopsi teknologi mereka terukur dan tepat sasaran, bukan sekedar asal adopsi yang pada akhirnya kurang berkontribusi pada kebutuhan operasional. Dengan kata lain, mereka telah mempunyai cetak biru teknologi yang dibutuhkan.
Berdasarkan dari pengalaman program midlife modernization yang telah dilaksanakan pada sejumlah kapal perang milik Indonesia, nampak jelas belum ada cetak biru tentang teknologi apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh kekuatan laut negeri ini. Terkadang hasil dari program itu kurang jelas, dalam arti apakah benar kemampuan kapal perang yang telah selesai menjalani program itu telah meningkat dari kondisi sebelumnya atau tidak. Secara teoritis, melalui program modernisasi berarti kemampuan yang disandang suatu kapal perang sudah jauh meningkat dibandingkan kondisi awal sebelum menjalani program itu.
Sebagai contoh, radar pengamatan dan radar kendali penembakannya lebih modern dan canggih daripada radar yang terpasang sebelumnya. Begitu juga rudal yang terpasang, merupakan generasi yang lebih maju daripada rudal yang digantikan. Soal combat management system juga demikian.
Agar lebih terukur dan tepat sasaran, kekuatan laut negeri ini perlu dibekali dengan cetak biru teknologi yang hendak diadopsi dalam suatu kurun masa. Penyusunannya sebaiknya dilakukan bersama dengan Departemen Pertahanan, agar ketika suatu saat teknologi yang dimaksud hendak dibeli, maka Departemen Pertahanan tidak akan “rewel” menanyakan segala macam. Sebab mereka telah dilibatkan sejak awal dan diharapkan cetak biru itu masuk dalam program pembangunan kekuatan Angkatan Laut yang diadopsi oleh departemen itu.
Tinggalkan komentar anda tentang Cetak Biru Teknologi Angkatan Laut

Memelihara Konflik Di Laut Sulawesi


Informasi terbaru Memelihara Konflik Di Laut Sulawesi

All hands,
Dalam ilmu manajemen konflik, salah satu teori yang diajarkan adalah memelihara konflik. Dengan memelihara konflik, terdapat keuntungan yang dapat diraih oleh pihak yang memelihara konflik tersebut. Terkait dengan masalah sengketa di Laut Sulawesi antara Indonesia versus Negeri Tukang Klaim, sudah selayaknya bila pemerintah memelihara konflik tersebut hingga jangka waktu yang belum ditentukan.
Pertanyaannya, kenapa harus dipelihara? Jawabannya tak bukan karena dengan adanya konflik itu, menjadi alat pemaksa agar Angkatan Laut Indonesia dibangun. Alat pemaksa itu ditujukan kepada pemerintah sendiri, selain kepada DPR, selain sebagai alasan legitimasi kepada pihak-pihak asing yang “rewel” dengan pembangunan kekuatan Angkatan Laut.
Masalah di Laut Sulawesi sebaiknya tidak perlu dipercepat penyelesaiannya melalui meja perundingan. Bahkan ada baiknya bila perundingan itu diulur saja. Sebab makin cepat penyelesaian masalah itu, dapat dipersepsikan makin mengurangi alasan tentang pentingnya membangun kekuatan Angkatan Laut.
Kalau yang dihadapi Angkatan Laut hanya kapal-kapal ikan, nilai strategis pentingnya pembangunan kekuatan Angkatan Laut tidak signifikan. Akan ada pihak-pihak yang bertanya untuk apa membeli kapal kombatan yang dipersenjatai dengan rudal, meriam, torpedo dan sistem elektronika lainnya. Namun bila konflik yang dihadapi adalah ancaman pencaplokan wilayah Indonesia oleh Negeri Tukang Klaim, pertanyaan-pertanyaan tentang alasan pembangunan kekuatan Angkatan Laut menjadi gugur dengan sendirinya.
Tinggalkan komentar anda tentang Memelihara Konflik Di Laut Sulawesi

Jumlah Minimum Kapal Kombatan Angkatan Laut


Informasi terbaru Jumlah Minimum Kapal Kombatan Angkatan Laut

All hands,
Dalam perencanaan kekuatan, harus ditetapkan berapa jumlah minimum kapal kombatan Angkatan Laut yang harus tersedia dalam suatu periode. Jumlah itu terkait dengan komitmen-komitmen Angkatan Laut, misalnya menggelar operasi rutin secara simultan di beberapa perairan dan menggelar operasi kontinjensi di perairan tertentu sesuai dengan tingkat ancaman. Apabila jumlah kapal kombatan yang tersedia kurang dari jumlah minimum yang telah ditetapkan, maka Angkatan Laut tidak dapat melaksanakan komitmennya, yang berarti kepentingan nasional yang terkait dengan domain maritim menjadi dipertaruhkan.
Pemerintah Inggris dalam Buku Putih Pertahanan 2004 menetapkan bahwa Royal Navy harus mempunyai jumlah kapal kombatan (atas air) minimal 25 buah. Jumlah itu merupakan penggabungan dari kapal perusak dan fregat. Dengan 25 buah kapal kombatan (atas air), Royal Navy didesain untuk mampu melaksanakan komitmen-komitmennya yang mengacu pada kepentingan nasional Inggris.
Hal ini yang belum ada di Indonesia. Pemerintah belum menetapkan berapa jumlah minimal kapal kombatan (atas air) yang harus dipunyai oleh Angkatan Laut. Selain itu, belum ada penegasan apa saja komitmen-komitmen yang mengikat Angkatan Laut, sebab selama ini penentuan operasi diserahkan sepenuhnya kepada TNI. Komitmen-komitmen yang terkait Angkatan Laut sebenarnya ada yang mudah diidentifikasi, seperti patroli di Laut Sulawesi, di Selat Malaka dan di ketiga ALKI. Dapat dipastikan masih ada komitmen lainnya, misalnya patroli di perbatasan laut Indonesia-Australia dan Indonesia-Filipina.
Belum adanya penentuan berapa jumlah minimum kapal kombatan yang harus dipunyai oleh Angkatan Laut negeri ini memperkuat tesis bahwa Angkatan Laut Indonesia kurang diperhatikan oleh pemerintahnya sendiri. Harus dipahami dengan betul bahwa penentuan jumlah minimum kapal kombatan merupakan ranah politik pertahanan, sehingga tidak dapat diserahkan kepada Angkatan Laut.
Tinggalkan komentar anda tentang Jumlah Minimum Kapal Kombatan Angkatan Laut

Mengapa Harus Memiliki Keunggulan Komparatif?


Informasi terbaru Mengapa Harus Memiliki Keunggulan Komparatif?

All hands,
Keunggulan komparatif telah lama muncul dalam pemikiran para ahli strategi klasik seperti Sun Tzu dan Clausewitz. Diktum Clausewitz tentang keunggulan komparatif berbunyi, “(One)…question is how to influence the enemy’s expenditure of effort; in the other words, how to make the war more costly to him”. Mengacu pada diktum Jenderal asal Prusia ini, keunggulan komparatif memang bukan suatu hal yang murah. Namun harus dipahami pula bahwa tidak ada perang atau konflik yang murah, baik dari segi material maupun non material.
Negara-negara di sekitar Indonesia sebagian jalur hidupnya tergantung pada perairan Indonesia. Ketergantungan itu harus dieksploitasi oleh Indonesia apabila terjadi perang atau konflik. Apabila negeri ini mengeksploitasi itu secara politik dan militer, maka biaya yang dikeluar oleh negara yang memusuhi Indonesia akan lebih besar lagi.
Bagaimana mengeksploitasinya? Tidak lain dan tidak bukan melalui penerapan strategi maritim, baik sea control, sea denial maupun power projection. Misalnya, penutupan satu chokepoints strategis di perairan Indonesia sudah pasti akan meningkatkan biaya yang harus dikeluarkan oleh negara yang berkonflik dengan Indonesia. Kenaikan itu mau tidak mau pasti akan mempengaruhi pengeluaran dan upaya lawan.
Penting untuk dipahami bahwa biaya yang dimaksud oleh Clausewitz bukan sekedar dana, tetapi juga aspek-aspek non material. Misalnya kelancaran pasokan barang konsumsi rumah tangga dan industri, kelancaran arus lalu lintas laut dan lain sebagainya. Karena semua itu terkait dengan ekonomi nasional, dipastikan akan berdampak pula pada biaya keseluruhan yang harus ditanggung oleh pihak lawan yang berkonflik dengan Indonesia.
Di situlah imperatifnya Indonesia menjadikan Angkatan Laut sebagai keunggulan komparatif. Memang membangun Angkatan Laut tidak pernah murah, tetapi hasil investasi pada Angkatan Laut juga tidak pernah murah. Mampu mempengaruhi cara bertindak lawan dan meraih kemenangan adalah keluaran dari investasi itu. Sehingga pada akhirnya kepentingan nasional tetap tidak terancam.
Tinggalkan komentar anda tentang Mengapa Harus Memiliki Keunggulan Komparatif?

Angkatan Laut Sebagai Keunggulan Komparatif


Informasi terbaru Angkatan Laut Sebagai Keunggulan Komparatif

All hands,
Dalam pertarungan kepentingan antar bangsa, setiap bangsa harus mempunyai keunggulan kompetitif dan komparatif terhadap bangsa-bangsa lainnya. Keunggulan kompetitif dan komparatif itu bisa berupa instrumen ekonomi, militer dan lain sebagainya. Menyangkut instrumen militer, keunggulan yang bisa didapatkan adalah keunggulan komparatif, sebab keunggulan kompetitif akan sangat sulit diraih oleh mayoritas Angkatan Bersenjata di dunia.
Pertanyaannya, Indonesia harus memilih apa untuk keunggulan komparatifnya pada instrumen militer? Pilihan yang paling logis adalah Angkatan Laut sebagai keunggulan komparatif dalam pertarungan kepentingan nasional dengan negara-negara lain, khususnya di kawasan Asia Pasifik. Mengapa demikian?
Pertama, aspek geografi. Tidak ada yang bisa membantah bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan. Artinya, kepentingan nasional Indonesia yang menyangkut keutuhan wilayah sangat tergantung pada peran Angkatan Laut. Begitu pula kepentingan nasional di bidang ekonomi, tergantung pula pada peran Angkatan Laut. Tidak ada kekuatan militer lain di Indonesia yang bisa menjaga kepentingan nasional tersebut tanpa peran langsung dan atau tidak langsung Angkatan Laut.
Kedua, aspek politik. Kekuatan laut Indonesia bisa disebarkan kemana saja dan kapan saja, termasuk ke perairan internasional yang berbatasan dengan negara lain, dalam rangka mengamankan kepentingan nasional. Penyebaran itu memberikan pesan politik yang jelas pada satu sisi dan pada sisi lain tidak akan menimbulkan komplikasi politik yang rumit dalam hubungan dengan negara sasaran. Bandingkan dengan penyebaran kekuatan darat dan udara yang hanya bisa terbatas pada wilayah daratan di wilayah kedaulatan saja.
Ketiga, aspek strategis. Angkatan Laut mempunyai kemampuan untuk memukul balas lawan dengan sistem senjatanya, khususnya yang beroperasi di bawah air. Selain itu, Angkatan Laut mempunyai kemampuan proyeksi kekuatan. Kedua kemampuan itu apabila dibina dengan baik dan kemudian digunakan dalam rangka mengamankan kepentingan nasional akan memberikan dampak politik dan strategis yang berlipat ganda.
Masalah menjadikan Angkatan Laut sebagai keunggulan komparatif di Indonesia sebenarnya cuma soal kemauan politik. Apabila syarat itu terpenuhi, tidak sulit menjadikan Angkatan Laut Indonesia sebagai keunggulan komparatif. Justru hal yang memalukan bila sebagai negara kepulauan namun tidak menjadi Angkatan Laut sebagai keunggulan komparatif terhadap negara-negara lain.
Tinggalkan komentar anda tentang Angkatan Laut Sebagai Keunggulan Komparatif

Zero Growth Dan Estimasi Intelijen


Informasi terbaru Zero Growth Dan Estimasi Intelijen

All hands,
Kebijakan zero growth di bidang personel telah diberlakukan pemerintah terhadap militer Indonesia karena alasan keterbatasan anggaran. Soal ini nampaknya akan berlaku hingga 2024. Masalah kebijakan zero growth dengan alasan yang mendasarinya pada satu sisi bisa jadi benar, namun dari sisi lain bisa jadi dianggap terlalu lama masa berlakunya.
Mengapa dianggap terlalu lama? Semua berawal dari kemampuan “menerawang” perkembangan lingkungan strategis. Menurut pihak-pihak yang berkompeten di bidang intelijen, perkiraan keadaan intelijen paling “hanya sanggup” sampai lima tahun dari sekarang. Alasannya, dinamika di atas lima tahun sulit diprediksi karena posisi variabel-variabel dalam lingkungan strategis seringkali berubah dengan cepat. Dengan kata lain, sulit menyusun perkiraan keadaaan intelijen untuk lebih dari lima tahun dengan akurasi tinggi.
Terkait dengan kebijakan zero growth, salah satu tantangan yang dihadapinya apabila hendak diterapkan hingga 2024 adalah perkembangan lingkungan strategis. Kondisi lingkungan strategis yang mendasari lahirnya kebijakan zero growth dapat diprediksi berbeda dengan kondisi di atas 2014. Dengan kata lain, semestinya kebijakan ini disesuaikan dengan perkembangan lingkungan strategis yang berkembang.
Artinya, masa berlakunya kebijakan zero growth sebaiknya hanya lima tahun saja. Apakah akan diteruskan setelah 2014, hal itu harus mengacu pada perkiraan keadaan intelijen, selain juga kemampuan ekonomi. Kalau estimasi intelijen menyatakan ada ancaman terhadap kepentingan nasional, maka kebijakan itu harus ditanggalkan dan ditinggalkan.
Tinggalkan komentar anda tentang Zero Growth Dan Estimasi Intelijen

Persepsi Indonesia Terhadap Samudera India


Informasi terbaru Persepsi Indonesia Terhadap Samudera India

All hands,
Samudera India terus memainkan peran strategis dalam percaturan geopolitik kawasan dan dunia. Bila di era Perang Dingin perairan itu menjadi ajang pertarungan antara Amerika Serikat versus Uni Soviet, sekarang di samudera tersebut menjadi wadah “perkelahian” antara India versus Cina. Sementara Amerika Serikat sebagai pemain lama di lautan itu berpihak kepada India, sebagaimana terlihat sejak 2005 sampai kini dalam kebijakan-kebijakan Washington. Rutinnya pelaksanaan Malabar Exercise dan penjualan sistem senjata Amerika Serikat kepada India adalah contoh dari keberpihakan tersebut.
Sementara India sendiri yang merasa samudera tersebut sebagai miliknya sejak beberapa tahun silam telah menggagas IONS. IONS adalah tiruan dari WPNS yang dipelopori oleh Amerika Serikat. Lewat IONS, India ingin menegaskan kepemimpinannya di perairan yang terbentang dari pantai timur Afrika hingga pantai barat Indonesia dan Australia. Aspirasi Negeri Sungai Gangga itu tidak lepas pula dari ambisi Cina untuk mengendalikan perairan tersebut, misalnya dengan merangkul Pakistan dan Myanmar alias Burma, dua negeri yang selama ini dikenal tidak bersahabat dengan India.
Indonesia merupakan salah satu negara pantai Samudera India. Sebagai negara pantai, sudah sewajarnya bila negeri ini mempunyai peran signifikan dalam percaturan geopolitik Samudera India. Sebab perairan itu juga merupakan life line Indonesia. Pertanyaannya, bagaimana persepsi Indonesia terhadap Samudera India?
Selama ini pihak yang hirau dengan perkembangan di perairan tersebut adalah Angkatan Laut. Angkatan Laut negeri ini merupakan salah satu peserta dalam IONS. Hirauan Angkatan Laut tidak lepas dari kerjasama yang terjalin dengan mitranya di India.
Lepas bahwa sejauh ini belum ada ancaman nyata terhadap kepentingan nasional Indonesia yang bersumber atau menggunakan Samudera India sebagai lintasannya, sudah seharusnya pihak yang hirau dengan dinamika di Samudera India bukan sekedar Angkatan Laut. Walaupun kebijakan luar negeri Indonesia berpusat di ASEAN, tetapi hendaknya tidak melupakan kodrat bahwa Indonesia juga merupakan warga Samudera India. Bahkan dari sisi pasokan energi bagi kelangsungan hidup Indonesia, ASEAN nyaris tidak bernilai apapun dibandingkan Samudera India.
Sampai kapan Indonesia baru akan membuat kebijakan yang juga mempertimbangkan dinamika di Samudera India? Apakah harus menunggu munculnya ancaman nyata baru kemudian secara terburu-buru dan ad-hoc menyusun kebijakan tersebut? Kebijakan Indonesia tentang Samudera India tidak akan pernah lahir bila persepsi negeri ini terhadap lautan tersebut tidak jelas.
Tinggalkan komentar anda tentang Persepsi Indonesia Terhadap Samudera India

Tindak Lanjut Melanglang Buana


Informasi terbaru Tindak Lanjut Melanglang Buana

All hands,
Salah satu kontribusi Angkatan Laut negeri ini untuk memperkenalkan Indonesia dalam jagat pergaulan antar bangsa adalah melalui misi muhibah, di antaranya adalah muhibah KRI Dewa Ruci ke Eropa tahun ini. Misi muhibah yang dilakoni oleh kapal latih buatan 1953 itu sudah yang kesekian puluh kalinya sejak memperkuat Angkatan Laut Indonesia di tahun 1950-an. Dari sisi masa dinas, KRI Dewa Ruci adalah kapal paling tua yang berdinas di Angkatan Laut dan dari geladaknya sudah melahirkan ribuan perwira Angkatan Laut. Nampaknya masih ada lebih dari seribuan perwira lagi nantinya yang akan dientaskan oleh kapal layar tiang tinggi itu sebelum mengakhiri masa baktinya di Angkatan Laut dan digantikan oleh kapal latih baru.
Selain memperkenalkan Indonesia dalam misi muhibahnya, KRI Dewa Ruci juga memperkenalkan Angkatan Laut Indonesia sendiri ke dunia internasional. Tugas itu sejak puluhan tahun sudah dilakoni oleh kapal latih ini. Terkait dengan hal tersebut, alangkah baiknya bila langkah memperkenalkan Angkatan Laut negeri ini ke dunia internasional ditindaklanjuti. Menjadi pertanyaan bagaimana tindaklanjutnya?
Salah satunya adalah meningkatkan kehadiran kapal perang Indonesia dalam misi-misi internasional, baik yang di bawah payung PBB maupun bendera multinasional lainnya. Dengan demikian eksistensi Angkatan Laut Indonesia akan lebih dikenal dan diketahui dunia internasional. Langkah seperti itu sekarang tengah digenjot oleh kekuatan laut Negeri Tukang Klaim dan negeri penampung koruptor.
Tentu saja menjadi aneh bin ajaib bin tidak masuk akal bila Indonesia yang merupakan negara kepulauan justru Angkatan Lautnya tidak muncul dalam “hiruk-piruk” internasional. Melanglang buananya KRI Dewa Ruci merupakan hal yang bagus, namun akan lebih bagus bila didukung pula oleh melanglang buananya kapal perang Indonesia di perairan internasional dalam rangka menjaga stabilitas keamanan maritim. Selain di Somalia, kawasan operasi lainnya yang tersedia adalah Somalia.
Tinggalkan komentar anda tentang Tindak Lanjut Melanglang Buana

Peran Komisaris Politik Di Dunia Maritim Cina


Informasi terbaru Peran Komisaris Politik Di Dunia Maritim Cina

All hands,
Sebagai negara komunis, dalam organisasi Angkatan Laut Cina terdapat komisaris politik. Peran dan kewenangan komisaris politik melebihi peran dan kewenangan seorang perwira Angkatan Laut Cina yang menduduki jabatan komando, misalnya komandan kapal. Meskipun dia seorang komandan kapal yang dalam organisasi Angkatan Laut di negara-negara lain merupakan satu-satunya “raja” di kapal perang, namun dalam Angkatan Laut Cina posisinya “di bawah” komisaris politik.
Penting untuk diketahui pula bahwa keberadaan komisaris politik bukan terbatas pada kapal perang saja, tetapi mencakup pula kapal niaga Cina. Seperti diketahui, kapal niaga berbendera Cina adalah milik BUMN Cina. BUMN Cina kini telah menjadi menjadi salah satu raja pelayaran dunia menyaingi perusahaan pelayaran asal negara-negara Barat yang sudah mapan seperti Maersk Line, AHL dan lain sebagainya. Di semua kapal niaga Cina yang berlayar ke luar negeri dipastikan terdapat komisaris politik dengan jabatan samaran di kapal sebagai “awak biasa”.
Bagi pihak yang bukan orang Cina, tentu sulit memahami mengapa sampai ada komisaris politik di kapal niaga. Alasannya tidak lain adalah untuk mengawasi gerak-gerik seluruh awak kapal, termasuk afiliasi politik (kesetiaan terhadap partai) maupun kontak dengan pihak-pihak asing selama pelayaran internasional. Bagaimanapun harus dipahami bahwa semaju apapun Cina nantinya, selama pemerintahannya masih dikuasai oleh Partai Komunis, maka eksistensi komisaris politik akan terus berlanjut, baik di kapal perang maupun kapal niaganya.
Tinggalkan komentar anda tentang Peran Komisaris Politik Di Dunia Maritim Cina

Eksploitasi Nilai Strategis Kapal Amfibi


Informasi terbaru Eksploitasi Nilai Strategis Kapal Amfibi

All hands,
Ketika Rusia untuk pertama kalinya berencana membeli kapal perang buatan asing yakni kapal serang amfibi kelas Mistral dari Prancis, beberapa negara kecil eks Uni Soviet langsung mengemukakan kekhawatirannya. Kekhawatiran itu tidak lain disebabkan kemampuan kapal amfibi untuk melaksanakan proyeksi kekuatan. Seperti diketahui, pada Agustus 2008 Rusia terlibat perang singkat dengan Georgia.
Berbeda dengan di masa lalu, kini rancang bangun kapal amfibi sudah mengakomodasi helikopter. Dengan demikian, selain mampu memuat ratusan hingga sekitar 1.000 pasukan pendarat, kapal amfibi juga mampu memuat sejumlah helikopter di deknya. Dimensi dan tonase kapal amfibi sekarang pun berbeda dengan era sebelumnya yang kebanyakan masih berkiblat pada desain kapal amfibi Amerika Serikat selama Perang Dunia Kedua.
Kekuatan laut Indonesia telah dan akan diperkuat oleh beberapa kapal amfibi jenis LPD. Disadari atau tidak, pengadaan beberapa kapal amfibi jenis LPD menarik perhatian beberapa negara di sekitar Indonesia. Sebab kapal itu mampu untuk memproyeksikan kekuatan Marinir ke sasaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, kapal ini mempunyai nilai strategis yang mungkin sebelumnya kurang diperhitungkan.
Berdasarkan pada hal tersebut, ke depan hendaknya kapal ini digunakan sebagai salah satu unsur kekuatan Angkatan Laut untuk merespon kontinjensi yang terjadi. Misalnya dalam isu sengketa di Laut Sulawesi.
Agar dapat merespon kontinjensi dengan optimal, sebaiknya konsep Kimar Apung kembali dihidupkan dan diperluas menjadi Yonmar Apung. Apabila konsep ini dieksploitasi, tentu nilai strategisnya akan lebih meningkat. Dengan demikian, SSAT dapat diimplementasikan dalam kondisi yang nyata dan bukan konsep semata.
Tinggalkan komentar anda tentang Eksploitasi Nilai Strategis Kapal Amfibi

Berbagi Tips dan Triks Gratis

Dapatkan Tips dan triks Gratis untuk menghasilkan Uang Dari Blog. Di
www.uangdariblog.com anda akan menemukan banyak sekali tips yang akan
membatu anda mendapatkan penghasilan pertama dari blog. Semua tips dan
trik itu bisa anda dapatkan dengan gratis tanpa mengeluarkan uang
sepeserpun. Selain dari Di www.uangdariblog.com, anda juga bisa
mendapatkan berbagai trik di www.ayoberbagi.com.

Teliti Dalam Investasi Pengadaan Kapal Perang


Informasi terbaru Teliti Dalam Investasi Pengadaan Kapal Perang

All hands,
Selama ini banyak pihak di luar Angkatan Laut memandang pembangunan Angkatan Laut, termasuk pengadaan kapal selam, sebagai suatu hal yang mahal dan menyedot anggaran tidak sedikit. Pembangunan itu tidak dipandang suatu investasi sebagaimana halnya ketika pemerintah membangun infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, bandar udara atau jaringan listrik. Padahal apabila ditinjau lebih jauh, pengadaan kapal perang sebagai bagian dari pembangunan kekuatan Angkatan Laut sebenarnya merupakan suatu investasi yang hasilnya bisa dinikmati ketika dibutuhkan.
Frase “ketika dibutuhkan” bisa diartikan kapan saja, bisa hari ini, bisa esok, bisa lusa. “Ketika dibutuhkan” bagi Angkatan Laut tidak terbatas pada masa konflik, tetapi meliputi pula masa damai sesuai dengan peran Angkatan Laut. Kehadiran Angkatan Laut di laut yang disimbolkan oleh kapal perang akan memberikan nilai politik dan strategis tersendiri.
Investasi kapal perang memang tidak murah, terlebih lagi ketika menempuh jalan kerjasama “alih teknologi”. Kerjasama “alih teknologi” biaya investasinya lebih mahal daripada membeli kapal perang seperti biasa. Yang perlu dicermati dari kegiatan itu adalah apakah teknologi yang “dialihkan” merupakan teknologi baru ataukah teknologi yang sebentar lagi akan ditinggalkan di negara produsennya. Sebab kalau teknologinya akan segera usang, berarti investasi yang ditanamkan akan lebih banyak tidak bermanfaat.
Pertanyaannya sekarang, sudahkah dilaksanakan penelitian terhadap teknologi yang mau “dialihkan”?
Tinggalkan komentar anda tentang Teliti Dalam Investasi Pengadaan Kapal Perang

Proyeksi Kekuatan Kapal Selam Cina


Informasi terbaru Proyeksi Kekuatan Kapal Selam Cina

All hands,
Angkatan Laut Cina sekarang terus mengembangkan ototnya, termasuk pada kekuatan kapal selam. Selain membangun kekuatan kapal selam yang bertumpu pada industri maritim lokal, kekuatan laut Negeri Tembok Bambu juga terus berupaya mencari dan mencuri ilmu dan informasi dari Angkatan Laut lain, khususnya di Asia Pasifik. Sebab ilmu yang dipunyai oleh Angkatan Laut di kawasan ini kebanyakan berkiblat ke Amerika Serikat, sementara ilmu yang dipunyai Cina berakar dari era Uni Soviet. Cara mencari dan mencuri ilmu dan informasi tersebut banyak, termasuk cara-cara halus yang kadang tidak disadari oleh pihak yang menjadi sasaran pencarian dan pencurian.
Salah satu ilmu dan informasi yang tengah ditaksir oleh PLAN adalah pola operasi Angkatan Laut lain di kawasan dan data-data hidro oseanografi. Keduanya dicari antara lain untuk kepentingan operasional kapal selam mereka nantinya. Pola operasi misalnya bagaimana pengamanan Angkatan Laut negara tertentu di perairan tertentu yang berkategori chokepoints, sistem deteksi apa saja yang terpasang di sana dan lain sebagainya.
Indonesia adalah salah satu sasaran Cina dalam mencari ilmu dan informasi tersebut. Sebab mustahil Cina bisa mencapai Samudera India tanpa melewati perairan negeri ini. Cina juga berambisi untuk menggelar kapal selamnya di perairan sekitar Australia, selain tentu saja di Samudera India. Menghadapi situasi ini, sudah sebaiknya Indonesia bersikap hati-hati dan waspada. Penerjemahan hati-hati dan waspada bentuknya luas, bukan sekedar pengamanan material, personel ataupun data. Kasus Soesdaryanto di masa lalu hendaknya tidak terulang lagi kini dan ke depan.
Tinggalkan komentar anda tentang Proyeksi Kekuatan Kapal Selam Cina

Signifikansi Pameran Maritim


Informasi terbaru Signifikansi Pameran Maritim

All hands,
Upaya Indonesia untuk kembali berjaya di dunia maritim ----meskipun belum didukung oleh semua unsur bangsa ini---- masih terus berjalan. Sebagai contoh, penerapan Inpres No.5 Tahun 2005 tentang Asas Cabotage selama lima tahun terakhir telah memaksa ratusan bahkan ribuan kapal milik perusahaan nasional untuk menggunakan bendera Merah Putih. Hal itu merupakan suatu kemajuan karena bagaimanapun asas cabotage terkait dengan kedaulatan. Pelayaran antar wilayah di Indonesia hanya boleh dilakukan oleh kapal yang terdaftar di Indonesia, bukan di Singapura, bukan di Panama, tidak pula di Liberia.
Akan tetapi, ada satu hal yang selama ini belum digarap dalam membangkitkan kembali dunia maritim Indonesia. Yakni menggelar pameran maritim!!! Pameran itu bisa diikuti oleh semua industri jasa maritim, baik industri pelayaran, perkapalan maupun sistem pendukungnya, termasuk pula pameran kapal perang. Suatu hal yang aneh bila negara yang berambisi untuk meraih kembali status sebagai negara maritim tidak mempunyai hajatan pameran maritim.
Di kawasan Asia Tenggara, negara yang memiliki kegiatan rutin menggelar pameran maritim adalah Negeri Tukang Klaim. Sedangkan tetangganya yaitu negeri penampung koruptor tidak mempunyai hajatan serupa. Negeri yang dipimpin oleh dinasti keluarga tersebut lebih berkonsentrasi pada pameran dirgantara.
Pameran maritim hendaknya digelar secara rutin di Indonesia, bukan insidentil seperti pameran dirgantara. Harus diingat bahwa industri dan jasa maritim bersifat berkesinambungan, dalam arti akan terus dibutuhkan selama dunia ini ada dan bahan bakar belum habis. Dengan kata lain, industri dan jasa maritim adalah bisnis berkelanjutan, sama halnya dengan bisnis kuliner. Karena bersifat berkelanjutan, maka keuntungan yang diraih sudah pasti selama dikelola dengan baik.
Tinggalkan komentar anda tentang Signifikansi Pameran Maritim

Pekerjaan Rumah Peperangan Kapal Selam


Informasi terbaru Pekerjaan Rumah Peperangan Kapal Selam

All hands,
Kasus HMAS Farncomb pada Maret 2007 saat melaksanakan misi intelijen di perairan Indonesia hendaknya memperkuat kesadaran pihak-pihak terkait di Indonesia bahwa perairan negeri ini menjadi wilayah operasi bagi kapal selam di negara-negara sekitarnya. Kesadaran itu bukan sekedar tahu, tetapi juga bisa mengambil kebijakan-kebijakan untuk memperkuat kemampuan peperangan kapal selam dan anti kapal selam Angkatan Laut Indonesia. Pihak pertama dan utama yang harus sadar akan soal itu adalah Departemen Pertahanan sebagai penentu kebijakan pertahanan di negeri ini, termasuk soal pengaturan anggaran bagi Angkatan Laut.
Selama ini isu peperangan kapal selam nampaknya tidak dipandang penting di Departemen Pertahanan. Sebagai ilustrasi, pengadaan kapal selam baru bagi Angkatan Laut hampir lima tahun terlunta-lunta. Baru pada 2010 ada kepastian tentang penambahan kapal selam baru.
Pengadaan kapal selam baru merupakan kebutuhan bagi Angkatan Laut Indonesia, namun itu bukan satu-satunya jawaban. Langkah itu harus diikuti dengan pembangunan sistem deteksi bawah air pada perairan-perairan strategis, semisal di Selat Sunda dan Selat Lombok. Begitu pula kegiatan riset-riset yang terkait dengan kemampuan deteksi bawah air. Serta tak ketinggalan memperbarui peralatan sensor kapal selam pada armada kapal air yang selama ini sudah ketinggalan dari segi teknologi dan sebagian sudah tidak berfungsi.
Selama ini isu peperangan kapal selam seolah di Indonesia terkesan terbatas pada pengadaan kapal selam. Padahal kapal selam hanya salah satu subsistem dalam peperangan kapal selam. Inilah pekerjaan rumah yang dihadapi oleh Indonesia dalam era di mana pembangunan kapal selam pada beberapa negara di sekitar Indonesia. Pekerjaan rumah itu bukan hanya terbatas pada Angkatan Laut, tetapi juga merupakan pekerjaan rumah bagi Departemen Pertahanan sebagai penentu kebijakan pertahanan.
Tinggalkan komentar anda tentang Pekerjaan Rumah Peperangan Kapal Selam

Kerjasama Kapal Selam Amerika Serikat-Australia


Informasi terbaru Kerjasama Kapal Selam Amerika Serikat-Australia

All hands,
Pengembangan kapal selam Australia sejak era kelas Collins dan akan berlanjut pada 12 kapal selam yang dikenal sebagai Project SEA-1000 selalu tergantung pada “kemurahan hati” Amerika Serikat. Singkatnya, Australia sangat tergantung pada teknologi yang diberikan oleh Amerika Serikat. Untuk itu, kedua negara mempunyai dokumen yang bertajuk Navy-to-Navy Statement of Principles for Submarine Co-operation yang ditandatangani pada 2001 dan diperpanjang Agustus 2009.
Lewat wadah itu, Amerika Serikat memberikan informasi-informasi sekaligus data mengenai teknologi kapal selam. Tentu tidak semua informasi dan data dilepaskan oleh Washington, sebab seperti diketahui Washington pun masih tetap bersikap “pelit” terhadap sekutunya ketika menyangkut teknologi sensitif. Meskipun demikian, informasi dan data yang dipasok kepada Canberra sudah cukup untuk membantu negeri yang didirikan oleh kaum kriminal tersebut untuk mengembangkan kapal selam sendiri.
Kasus “rewelnya’ kapal selam kelas Collins tidak dapat dilepaskan dari kontribusi Amerika Serikat sendiri. Sebab teknologi yang melengkapi kapal selam itu berasal dari Washington. Namun tentu saja Canberra tidak berani “mengeluh” secara terbuka soal kualitas teknologi yang dipasok oleh perusahaan Amerika Serikat.
Dalam Project SEA-1000, setidaknya terdapat dua perusahaan asal Uwak Sam yang tengah mengincar anggaran Australia. Yaitu Raytheon dan Lockheed Martin, di mana kedua mengincar untuk mengisi combat system kapal selam masa depan Australia. Dengan proyeksi 12 kapal selam serta setidaknya akan terus beroperasi hingga 2060-2070, tentu bisa dibayangkan berapa nilai kontrak yang akan dinikmati oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat. Sebab selain soal produksi kapal selam, kontraktror asal Negeri Broer Sam juga akan menikmati anggaran pemeliharaan yang dikucurkan pemerintah Australia selama 12 kapal selam itu operasional.
Dengan demikian, tingkat ketergantungan teknologi kapal selam Australia terhadap Amerika Serikat akan terus meningkat. Sebaliknya negara-negara Eropa pemilik teknologi kapal selam tidak mempunyai akses ke pasar Australia. Artinya, kerjasama kapal selam Amerika Serikat-Australia selain berdampak politik dan strategis, juga bernilai ekonomis.
Tinggalkan komentar anda tentang Kerjasama Kapal Selam Amerika Serikat-Australia

Mengapa Kapal Selam Kelas Collins Gagal?


Informasi terbaru Mengapa Kapal Selam Kelas Collins Gagal?

All hands,
Kapal selam kelas Collins dapat dikategorikan sebagai kapal selam gagal. Salah satu kapal selam ini yaitu HMAS Farncomb pada Maret 2007 pernah tersangkut jaring nelayan ketika sedang melaksanakan misi intelijen di perairan Indonesia. Musibah itu nyaris memakan korban beberapa awak kapal selam tersebut.
Berbagai permasalahan teknis selalu menghantui kapal selam buatan Australia ini. Entah itu kerusakan combat system, kerusakan generator dan lain sebagainya. Tentu menjadi pertanyaan mengapa kapal selam yang diluncurkan dari galangan ASC ini mengalami “kutukan” selama masa dinasnya di Royal Australian Navy?
Semua itu berawal dari keinginan pemerintah Australia mengoperasikan kapal selam yang tidak digunakan oleh Angkatan Laut lain di dunia. Pemerintahan di Canberra lebih memilih pendekatan desain daripada off-the-shelf. Kapal selam kelas Collins desain dasarnya adalah kapal selam Vastergotland asal Kockum AB, Swedia yang kemudian didesain ulang oleh ASC. Melalui desain ulang, dimensi kapal selam mengalami pembesaran beberapa kali dibandingkan aslinya.
Selain itu combat system-nya menggunakan buatan Rockwell Internasional, Amerika Serikat. Tidak memakai combat system buatan Eropa yang digunakan oleh kapal selam Vastergotland. Di situlah kesalahan awal dan sekalipun pemicu dari segala permasalahan yang melingkupi kapal selam kelas Collins.
Kapal selam buatan Swedia secara filosofis dirancang untuk beroperasi di perairan Laut Baltik dan bukan untuk di perairan laut dalam atau samudera. Sedangkan kapal selam kelas Collins yang merupakan pembesaran dari kelas Vastergotland dirancang untuk beroperasi di laut lepas. Namun yang luput dari perhatian para perancang Australia adalah pembesaran dimensi kapal selam bukanlah jawaban terhadap kebutuhan operasional yang diinginkan oleh Angkatan Laut negeri itu.
Pelajaran apa yang bisa ditarik oleh Indonesia dari kasus kapal selam kelas Collins? Sebagai negara yang tidak menguasai teknologi kapal selam, Indonesia jangan pernah mencoba memilih pendekatan desain dalam pengadaan kapal selam. Lebih baik negeri ini menempuh pendekatan off-the-shelf dalam rangka memperkuat kemampuan peperangan bawah air Angkatan Laut-nya. Australia yang notabene bukan negeri yang menguasai teknologi kapal selam harus membayar mahal pendekatan desain yang ditempuhnya pada kapal selam kelas Collins.
Untuk gambaran, Angkatan Laut negeri itu memerlukan dana AU$ 330 juta pada 2009 agar semua kapal selam siap tempur. Itu baru dari sisi dana, belum kerugian dari sisi operasional.
Tinggalkan komentar anda tentang Mengapa Kapal Selam Kelas Collins Gagal?

Di Mana Garis Depan Indonesia?


Informasi terbaru Di Mana Garis Depan Indonesia?

All hands,
Ketika berbicara tentang pertahanan, pertanyaan soal di mana garis depan merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Dalam konteks Indonesia, pertanyaannya adalah di mana garis depan pertahanan negeri ini? Pertanyaan ini sulit dijawab saat dikaitkan dengan kondisi geografis Indonesia serta berlakunya UNCLOS 1982.
Indonesia memang mempunyai perairan teritorial yang berbatasan dengan beberapa negara lain. Karena sifat laut yang terbuka dan sesuai dengan hukum internasional, kapal perang asing diperbolehkan memasuki perairan Indonesia, termasuk perairan Nusantara. Masuknya kapal perang asing itu bisa untuk kepentingan lintas damai, bisa pula untuk ALKI.
Apabila ketika kapal perang itu sudah masuk ke perairan Nusantara dan atau ALKI, kemudian bersikap bermusuhan terhadap Indonesia, maka garis depan Indonesia menjadi kabur. Sangat jelas tidak mungkin menganggap batas laut teritorial sebagai garis depan. Isu garis depan di laut selama ini kurang dicermati, padahal di situ terletak kerumitan dalam mendefinisikan garis depan tersebut?
Menurut hemat saya, garis depan Indonesia sangat rumit untuk didefinisikan. Perairan Nusantara dan ALKI bisa didefinisikan sebagai garis depan. Artinya, Laut Jawa dan Laut Maluku bisa menjadi garis depan Indonesia, bukan saja Laut Arafuru atau Laut Natuna. Dengan garis depan yang begitu rumit, dibutuhkan strategi maritim yang bisa menjawab ancaman dan tantangan itu.
Tinggalkan komentar anda tentang Di Mana Garis Depan Indonesia?

Minat Thailand Di Selat Malaka


Informasi terbaru Minat Thailand Di Selat Malaka

All hands,
Selama ini urusan keamanan Selat Malaka lebih diminati oleh Indonesia, Malaysia dan Singapura dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Namun dalam dua tahun terakhir, Thailand yang berada di ujung utara Selat Malaka mulai menunjukkan peningkatan minatnya terhadap keamanan maritim di perairan strategis tersebut. Setelah beberapa tahun lalu terlibat dalam Eyes In The Sky, kini Negeri Gajah Putih mengajak Indonesia menggelar patroli terkoordinasi di segmen utara Selat Malaka.
Tentu menjadi menarik apa sebenarnya yang menjadi faktor pendorong peningkatan minat negeri pemilik kapal induk itu untuk berpartisipasi di Selat Malaka dalam urusan pengamanan. Salah satu hipotesis yang bisa dibangun adalah negeri itu tengah berupaya meningkatkan peran militernya di kawasan Asia Tenggara. Selama ini, militer Thailand sibuk “berbisnis” di kawasan Indo Cina dan paling jauh sibuk bermitra dengan militer Amerika Serikat dalam beberapa latihan yang digelar, di antaranya adalah Cobra Gold. Militer Thailand juga disibukkan dengan agenda penanganan pergolakan di wilayah selatan negeri itu yang dihuni mayoritas Muslim Melayu.
Angkatan Laut Thailand sendiri selama ini kurang terdengar gemanya di kawasan Asia Tenggara. Meskipun mempunyai kapal induk dalam susunan tempurnya, akan tetapi kapal induk itu belum dieksploitasi secara optimal. Buktinya, belum pernah kapal itu melaksanakan muhibah ke negara-negara Asia Tenggara bagian selatan, khususnya Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Menurut hemat saya, gairah Thailand untuk berpartisipasi dalam pengamanan Selat Malaka merupakan upaya meningkatkan peran militernya di kawasan. Secara khusus, Royal Thai Navy memanfaatkan kesempatan ini sebagai peluang untuk menunjukkan ototnya. Sebab selama ini Angkatan Laut itu nampaknya lebih sibuk dengan urusan di dalam negeri saja. Peningkatan peran Angkatan Laut milik Raja Bhumipol itu tidak perlu dikhawatirkan, sebab Thailand sampai kini tidak mempunyai ambisi “menguasai” Asia Tenggara layaknya Singapura negeri penampung koruptor asal Indonesia.
Tinggalkan komentar anda tentang Minat Thailand Di Selat Malaka

Excess Defense Article


Informasi terbaru Excess Defense Article

All hands,
Sebagai negara maju dengan superioritas militer, Amerika Serikat selalu senantiasa berupaya mempertahankan keunggulannya atas militer negara-negara lain. Caranya dengan mengembangkan teknologi-teknologi baru sebagai tulang punggung dari pembangunan sistem senjata baru. Dengan masuknya sistem senjata baru seperti kapal perang dan pesawat udara, maka secara otomatis sistem senjata yang lama akan dihapus satu persatu. Bentuknya antara lain penghapusan dari susunan tempur.
Setelah dihapus dari susunan tempur, tidak semua sistem senjata langsung dibesituakan. Sebagian di antaranya dimasukkan dalam Excess Defense Article (EDA) Program. Dengan masuk dalam EDA, senjata-senjata itu bisa dijual ke negara-negara lain dengan sepersetujuan Kongres. Negara-negara di Eropa Timur selama beberapa tahun belakangan dikenal sebagai konsumen dari EDA, begitu pula Irak dan Pakistan.
Biasanya begitu ada sistem senjata yang masuk dalam EDA, pemerintah Amerika Serikat akan memberitahukan kepada negara-negara yang dianggap berminat membeli surplus tersebut. Tentu saja tidak semua negara diberikan informasi soal EDA. Pemberian informasi EDA tidak identik dengan penawaran.
Tentu banyak persyaratan teknis bagi negara yang tertarik dengan sistem senjata yang dikategorikan sebagai EDA. Mulai dari soal end user agreement sampai dengan masalah biaya perbaikan, pelatihan, suku cadang, penyeberangan sistem senjata dan lain sebagainya. Soalnya sistem senjata yang dimasukkan dalam EDA biasanya berlaku ketentuan as where as is.
Salah satu sistem senjata yang masuk dalam EDA saat ini adalah fregat kelas Oliver Hazard Perry. Menurut rencana Pentagon, selama tahun anggaran 2011-2015 terdapat 26 kapal perang kelas itu yang akan dimasukkan dalam EDA. Dengan demikian, kapal perang itu dapat dibeli oleh negara-negara lain yang sejalan dengan kepentingan Washington. Beberapa negara di kawasan Asia Pasifik telah diberitahukan soal ini.
Syaratnya adalah as where as is dan salah satu calon pengguna yang sudah menyatakan sangat tertarik adalah Pakistan. Dengan syarat as where as is dan usia kapal yang rata-rata sudah di atas 30 tahun, perlu dipertimbangkan aspek anggaran (termasuk logistik) apabila berminat atas kapal perang ini.


Tinggalkan komentar anda tentang Excess Defense Article